1. Bagaimana
Kita Merespon Perintah Puasa
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…
Saat kita menunggu
tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian
kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat dekat yang lama tidak berjumpa,
atau calon besan kita. Kita tentu menunggunya dan menyiapkan penyambutan yang
istimewa pula. Demikian juga, ketika Ramadhan sudah menjadi tamu istimewa kita.
Kita berharap segera menemuinya. Dan, alhamdulillah, mulai malam ini adalah
hari-hari yang kita tunggu bersama.
Puasa Umat Terdahulu
Satu amalan khusus
pada Ramadhan yang tidak dijumpai pada bulan-bulan lainnya adalah puasa
Ramadhan. Karenanya Ramadhan juga disebut sebagai Syahrush Shiyam.
Kaum muslimin
rahimakumullah…
Ternyata perintah
puasa tidak hanya ada untuk umat Islam. Jauh sebelum Rasulullah menerima wahyu,
umat-umat terdahulu juga mendapatkan perintah yang sama. Inilah yang kita
dapati dalam Al-Qur'an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.
(QS. Al-Baqarah : 183)
Nabi Adam as. setelah
diturunkan dari surga bertaubat kepada Allah swt dan berpuasa selama tiga hari
setiap bulan. Itulah yang kemudian dikenal dengan puasa ayyamul bidh yang sunah
untuk dikerjakan pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 hijriyah setiap bulan. Nabi
Daud as juga melaksanakan puasa. Puasanya bahkan lebih berat lagi; yakni satu
hari puasa dan satu hari berbuka. Inilah yang kemudian kita kenal dengan puasa
Daud, sunnah hukumnya bagi umat Muhammad. Dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil
Qur’an, Imam Al-Qurthubi menyebutkan bahwa Allah telah mewajibkan puasa kepada
Yahudi selama 40 hari, sedangkan kepada umat nabi Isa selama 50 hari.
بني الإسلام على
خمس شهادة أن لا
إله إلا الله وأن
محمدا رسول الله وإقام
الصلاة وإيتاء الزكاة والحج
وصوم رمضان
2. 7 Keutamaan
Puasa
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,
Setiap ibadah dalam
Islam memiliki keutamaan masing-masing. Demikian pula dengan puasa yang telah
diwajibkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى
لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang
siapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah… (QS. Al-Baqarah : 185)
Berikut ini adalah
keutamaan-keutamaan puasa :
1. Amal mulia yang pahalanya akan dibalas langsung dari
Allah SWT
Jika amal-amal lain
telah disebutkan pahalanya oleh Allah SWT, ternyata pahala puasa akan langsung
diberikan Allah SWT tanpa diberitakan terlebih dahulu berapa batasan pahalanya.
Ibarat seseorang yang bekerja dan telah disebutkan gajinya sekian dan sekian,
maka kita bisa memperkirakan berapa hasil yang diperoleh. Tetapi saat owner
perusahaan atau bos kita mengatakan "bekerjalah dan saya langsung yang
akan memberikan gajimu" bisa jadi hasil yang kita dapatkan di luar dugaan
kita, tergantung bagaimana kualitas kerja kita.
Shadaqah misalnya,
sudah disebutkan Allah SWT tentang pahalanya :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ
سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ
لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)
Sedangkan untuk puasa
ini, Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ
عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ
إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى
، وَأَنَا أَجْزِى
بِهِ
Allah berfirman:
"Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku
yang akan membalasnya…" (Muttafaq 'Alaih)
Tidakkah kita
termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya, memelihara keikhlasan dalam
menjalankannya dan karenanya kita akan mendapatkan perhitungan langsung dari
Allah SWT yang boleh jadi jauh lebih hebat dari pada apa yang kita duga?
2. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah
daripada minyak misik
Meskipun manusia tidak
menyukai bau mulut orang yang berpuasa karena tidak sedap, tetapi di sisi Allah
SWT itu lebih baik dan lebih harum dari pada minyak misik.
3. Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan
4. Memasukkan pelakunya ke dalam surga
Suatu hari Abu Umamah
datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal yang bisa memasukkannya ke
surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ
قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- فَقُلْتُ
مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ « عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ
فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ
». ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ « عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ »
Dari Abu Umamah
berkata: Saya datang kepada Rasulullah SAW, maka saya berkata:
"Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke
dalam surga!" Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah, sesungguhnya
tiada tandingan baginya" Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka
Beliau berkata: "Berpuasalah"
(HR. Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)
Tidakkah kita ingin
dimasukkan Allah ke surga yang kenikmatannya sangat luar biasa hingga membuat
setiap orang yang mengetahuinya akan memiliki kecintaan pada surga?
5. Puasa akan menjadi pemberi syafa'at bagi pelakunya
Di hari kiamat yang
tiada lagi berguna apapun selain pertolongan Allah dan syafa'at yang
diizinkannya, betapa berbahagianya seorang muslim mendapatkan syafa'at akibat
puasa yang dilakukannya dan Al-Qur'an yang dibacanya.
6. Puasa adalah perisai dari api neraka
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ
Puasa adalah perisai (yang melindungi) dari api neraka (HR. Ahmad dan Hakim)
7. Puasa sehari di jalan Allah menjauhkan pelakunya dari neraka
sejauh tujuh puluh musim
Diantara keutamaan
puasa adalah menjauhkan pelakunya dari neraka. Satu hari puasa setara dengan
penambahan jarak sejauh tujuh puluh musim dari neraka.
3.Orang-orang
yang Berhalangan Puasa
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Islam adalah agama
yang sesuai dengan fitrah manusia. Islam sangat memahami bagaimana kondisi
manusia karena ia adalah Din yang dipilihkan oleh Allah, sang Pencipta manusia
kepada manusia.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. (QS. Al-Maidah : 3)
Allah SWT yang telah
menciptakan manusia adalah Dzat yang Maha Tahu tentang manusia. Dia Maha
Mengetahui bahwa antara manusia yang satu dan manusia yang lain berbeda. Tidak
semua manusia memiliki kekuatan fisik yang prima. Karenanya, tidak semua
manusia dikenakan beban dan tanggungjawab yang sama.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ
نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah : 286)
Demikian pula yang
berlaku pada puasa. Meskipun hukum asalnya wajib, tetapi ada orang-orang tertentu
yang boleh tidak berpuasa. Allah SWT Maha Tahu tentang kondisi mereka sehingga
tidak mewajibkan mereka untuk tetap berpuasa, melainkan diberi keringanan untuk
berbuka. Bahkan ada juga yang wajib berbuka, tidak boleh meneruskan puasanya,
tentu dengan konsekuensi yang sudah ditetapkan oleh syariat.
4. Puasa yang
Berkualitas
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Puasa Ramadhan
merupakan ibadah istimewa yang akan dinilai langsung oleh Allah sehingga ia
tidak dibatasi oleh pelipatgandaan pahala 10 sampai 700 kali. Rasulullah SAW:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ
آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى
سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ
فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى
بِهِ
Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; sati kebaikan dibalas
dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa
Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku
sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)
Nilai puasa di sisi
Allah, dengan demikian, akan sangat bergantung pada kualitasnya. Semakin ia
berkualitas, semakin tinggi nilainya di sisi Allah. Sebaliknya, puasa yang
kualitasnya sekedar menahan lapar dan haus, ia tidak bernilai apa-apa di sisi
Allah. Rasulullah SAW bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ
لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ
الْجُوعُ
Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan
apa-apa baginya kecuali rasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
5.Berupaya
Menerapkan Islam
Kaffah
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Ramadhan adalah bulan
istimewa. Di negeri kita, perubahan besar segera terjadi dan kita rasakan di
bulan Ramadhan ini. Tiba-tiba suasana menjadi lebih relijius. Tiba-tiba iklim
agamis menyelimuti masyarakat kita. Bahkan sampai pada acara TV dan iklan.
Bahkan sampai pada artis dan selebritis yang mendadak berjilbab.
Di masyarakat,
pengajian menjadi marak. Kebaikan menjadi mendominasi, dan kemaksiatan terusir
pergi. Seakan-akan kondisi ini menggambarkan hadits Rasulullah SAW:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ
فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila telah masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu-pintu
surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan pun terbelenggu. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah,
Iklim agamis ini,
akankah kembali menjadi sekedar rutinitas saja; hanya berlaku satu bulan saat
Ramadhan kemudian nantinya ia akan berganti, kembali seperti bulan-bulan
sebelum Ramadhan tiba? Kita mungkin tidak bisa memaksa orang lain atau menuntut
masyarakat kita secara makro untuk mempertahankannya. Namun, kita sebagai
pribadi bisa memulainya dengan mengubah dan memperbaiki diri kita. Ibda'
binafsik. Mulailah dari dirimu.
Iklim agamis pada
bulan Ramadhan ini, sesungguhya adalah momentum yang tepat bagi kita untuk
membuat hidup kita berubah, menuju Islam yang kaffah. Ramadhan menghadirkan
suasana yang kondusif bagi kita untuk lebih dekat kepada Allah dan mengamalkan
Islam lebih dalam, tinggal bagaimana hal itu kita optimalkan, kita jaga dan
kita kembangkan di luar Ramadhan nanti. Ramadhan, adalah kesempatan emas bagi
kita untuk berupaya menerapkan Islam kaffah.
Islam kaffah, yang
artinya adalah ber-Islam secara total, tidak setengah-setengah, merupakan
perintah dari Allah SWT. Seorang Muslim diseru Allah untuk mengarah ke sana.
6. Sunah Sunah
Ramadhan
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…
Ramadhan yang kita
berada di dalamnya ini merupakan satu bulan yang sangat istimewa. Karenanya
banyak ulama' berharap bahwa setiap bulan adalah Ramadhan. Meskipun keinginan
ini tidak pernah terwujud, mereka senantiasa berusaha me-ramadhan-kan seluruh
bulan. Mereka juga berdoa selama enam bulan pasca Ramadhan agar ibadahnya
sepanjang Ramadhan diterima. Lalu enam bulan kemudian mereka berdoa agar bisa
bertemu dengan Ramadhan yang akan datang.
Lalu saat Ramadhan
tiba seperti saat ini, mereka betul-betul memanfaatkan Ramadhan secara optimal.
Jika para pengusaha cerdas memanfaatkan setiap peluang dengan efektif sehingga
memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam bisnis mereka, para salafus
shalih bahkan jauh lebih serius dari apa yang mereka lakukan. Sebab mereka
sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa pada Ramadhan yang akan datang mereka masih
ada di dunia ini dan memiliki kesempatan beribadah seperti ini.
Maka, diantara hal
yang perlu dilakukan adalah mengikuti sunnah-sunnah Ramadhan yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
1. Sahur dan mengakhirkannya
2. Menyegerakan berbuka puasa
Sunnah Ramadhan yang
kedua adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يَزَالُ النَّاسُ
بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka
(Muttafaq 'alaih)
Ketika matahari telah
terbenam dengan jelas, maka disunnahkan untuk segera berbuka. Sebaiknya berbuka
adalah dengan buah kurma dan jika tidak ada, maka berbuka dengan minum air.
3. Memperbanyak doa
di tengah puasa dan ketika berbuka
Mengapa? Karena doa
orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah SWT, baik saat tengah berpuasa
maupun saat berbuka.
4. Menghindari hal-hal yang bisa membuat puasa sia-sia
Terkadang kita jumpai
masyarakat kita memaknai puasa hanya sekedar menahan makan dan minum. Sementara
lisannya dibiarkan tidak berpuasa, telinganya masih tidak dijaga, atau bahkan
tangan dan kakinya melakukan hal-hal yang keji.
Rasulullah bersabda
tentang hakikat puasa:
ليس الصيام من
الأكل والشرب إنما الصيام
من اللغو والرفث
Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum,
sesungguhnya puasa itu menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan keji (HR.
Hakim dan dia menshahihkan sesuai syarat Muslim)
5. Shalat tarawih
Diantara sunnah dalam
bulan Ramadhan adalah shalat tarawih; sebuah ibadah sunnah muakkad yang tidak
bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita
manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun
untuk shalat tarawih.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم-
يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ
مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ
فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah RA.
Berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat malam pada bulan
Ramadhan tanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa
yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan
(pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)
6. Memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an
Sunnah lainnya pada
bulan Ramadhan adalah memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an. Kita perbanyak
tilawah Al-Qur'an juga melakukan tahsin tilawah dan mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم
- أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ
مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ
حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ يَلْقَاهُ
فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ
رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم
- أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Dari Ibnu Abbas RA.
Berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan
kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya dan Jibril
menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAW lebih
murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup". (HR. Bukhari)
7. Bersungguh-sungguh
pada 10 hari terakhir
Sunnah yang biasa
terlupakan kaum muslimin pada hari ini adalah pada 10 hari terakhir, yang
merupakan puncak dari Ramadhan. Tetapi lebih banyak orang yang menggunakan
waktu itu untuk persiapan lebaran dengan belanja atau persiapan mudik, dan lain
sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW dan para shahabatnya.
عَنْ عَائِشَةَ - رضى
الله عنها - قَالَتْ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ
أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Dari Aisyah RA
berkata : "Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan
menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat
pinggang". (Muttafaq 'alaih)
Demikian
sunnah-sunnah Ramadhan, semoga kita termasuk orang yang mendapat taufiq untuk
melakukannya. Amin.
Wallaahu a'lam bish
shawab [Muchlisin]
7.RUKUN-RUKUN
PUASA
Puasa dibedakan menjadi beberapa
perkara-perkara :
ada 3 perkara:
1.Rukun puasa yang pertama niat,jika malam
kita tidak niat puasa maka puasanya tidak sah.
2.Yang membatalkan puasa,misalnya saat
siang-siang orang merokok,minum dan lain sebagainya.
3.Orang yang mampu melaksanakan puasa.
sunah puasa :
1.harus cepat-cepat jika buka puasa atau adzan
maghrib.
2.waktu sahur harus pas.
3.menjauhi dari kata-kata yang tidak
bermanfaat.
8.Berpuasa
Ramadhan Berdasarkan Sunnah Rasulullah s.a.w.
Puasa Ramadhan adalah salah satu dari ibadah mahdhah (yang
rincian tuntunannya telah ditetapkan dan dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w.),
yang oleh karenanya, kita – umat Islam – harus melaksanakannya sesuai dengan
tuntunan-tuntunannya itu, jangan sampai ada penyimpangan dalam bentuk apa pun,
apakah berupa penambahan atau pun pengurangan yang tidak ada landasan dalilnya.
Apa, bagaimana seharusnya dan untuk apa kita berpuasa, dalam
tulisan ini akan dipaparkan secukupnya.
A. Definisi Puasa
Secara bahasa, puasa (ash-shiyâm, Arb.) — dalam bahasa
Indonesia — artinya “menahan diri”, seperti tersebut dalam firman Allah SWT,
فَكُلِي
وَ اشْرَبِي وَ قَرِّي عَيْناً
فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً
فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمنِ
صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ
إِنْسِيًّا
“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu
melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar
berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan
seorang manusiapun pada hari ini.” [QS Maryam/19: 26].
Adapun secara istilah (syar’i) ialah: “menahan diri dari
hal-hal yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari dengan
disertai niat.”
B. Amalan-Amalan yang Berhubungan dengan Puasa
1. Niat
2. Qiyâm ar-Ramadhân
b. Jumlah Rakaatnya
c. Waktunya
d. Qunut
3. Sahur
Allah mensyariatkan sahur atas kaum Muslimin untuk
membedakan puasa mereka dengan puasa orang-orang sebelum mereka, sebagaimana
disabdakan Rasulullah s.a.w. dalam hadis Abu Sa’id al-Khudriy:
إِنَّ فَصْلَ مَا بَيْنَ
صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ
السَّحُور.
“Yang membedakan puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah
makan sahur.” [Riwayat Muslim].
a. Keutamaan Sahur
b. Mengakhirkan
Sahur adalah Sunnah
a. Hukum Sahur
Sahur merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan).
Dalilnya adalah perintah Rasulullah s.a.w. :
تَسَحَّرُوا
فَإِنَّ فِي السَّحُورِ
“Bersahurlah, karena dalam sahur terdapat berkah”. [Riwayat
al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik].
Larangan meninggalkan sahur sebagaimana tersebut dalam hadis
Abu Sa’id yang terdahulu. Oleh karena itu, Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul
Bâri (3/139) menukilkan ijma tentang sunnahnya sahur.
4. Waktu Puasa
Waktu puasa dimulai dari terbit fajar Subuh sampai terbenam
matahari. Dalilnya, yaitu firman Allah:
“Dan makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian
putihnya siang dan hitamnya malam dari fajar, kemudian sempurnakanlah puasa
sampai malam.” [QS al-Baqarah/2: 186].
Rasulullah s.a.w. bersabda: Setelah jelas waktu fajar, maka
kita menyempurnakan puasa sampai terbenam matahari, lalu berbuka sebagaimana
disebutkan dalam hadis Umar ibn al-Khaththab r.a.
إذا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَهُنَا ،
وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَهُنَا ،
وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ فَقَدْ أَفْطَرَ
الصَّائِمُ
“Jika telah datang waktu malam dari arah sini dan pergi
waktu siang dari arah sini serta telah terbenam matahari, maka orang yang
berpuasa telah berbuka.” [Riwayat al-Bukhari dan Muslim]
Waktu berbuka tersebut dapat dilihat dengan datangnya awal
kegelapan dari arah timur setelah hilangnya bulatan matahari secara langsung.
Semua itu dapat dilihat dengan mata telanjang, tidak memerlukan alat teropong
untuk mengetahuinya.
5. Perkara-Perkara
Yang Membatalkan Puasa
1. Makan dan minum dengan sengaja. Firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala, yang artinya:
“Dan makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian
putihnya siang dan hitamnya malam dari fajar, kemudian sempurnakanlah puasa
sampai malam” [QS al-Baqarah/2: 187].
Sengaja untuk muntah, atau muntah dengan sengaja.
Haid dan nifas.
Injeksi yang berisi makanan (termasuk di dalamnya dengan
menggunakan infus).
Bersetubuh.
6. Perkara-Perkara
Lain Yang Harus Ditinggalkan Saat Berpuasa
a. Berkata Bohong
7. Perkara-Perkara Yang Dibolehkan
8. Orang-Orang Yang
Dibolehkan Tidak Berpuasa
1. Musafir “
2. Orang yang sakit
3. Wanita yang sedang haid atau nifas diwajibkan berbuka,
maksudnya tidak boleh berpuasa.
4. Orang yang sudah tua dan lemah, baik laki-laki maupun
perempuan dibolehkan untuk berbuka,
5. Wanita sedang hamil atau menyusui, yang takut terhadap
keselamatan dirinya dan anak yang dikandungnya atau anak yang disusuinya, juga
termasuk yang mendapat keringanan untuk berbuka. Tidak ada kewajiban bagi
mereka, kecuali fidyah. Demikian ini adalah pendapat Ibnu Abbas dan Ishaq
9. Berbuka Puasa
a. Mempercepat waktu
berbuka puasa.
Termasuk sunnah dalam puasa, yaitu mempercepat waktu
berbuka. Sebagaimana dikatakan oleh Amr bin Maimun Al-Audi, bahwa
sahabat-sahabat Muhammad s.aw. adalah orang-orang yang paling cepat berbuka dan
paling lambat sahurnya. [Diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam Al Mushannaf, no.
7591 dengan sanad yang dishahihkan Ibnu Hajar dalam Fathul Bâri, 4/199].
Manfaat dari mempercepat berbuka ialah :
1) Untuk
mendapatkan kebaikan. Disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Sahl bin Sa’ad
r.a
2) Merupakan
Sunnah Nabi s.a.w..
3) Untuk
membedakan dengan puasa ahli kitab, sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda :
b. Makanan Berbuka
Rasulullah s.a.w. menganjurkan kita untuk berbuka dengan
kurma, dan kalau tidak ada, maka dengan air sebagaimana dikatakan Anas bin
Malik:
«كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه
وسلم – يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ
أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ
رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ
مِنْ مَاءٍ».
“Rasulullah s.a.w. berbuka dengan ruthab sebelum shalat,
kalau tidak ada ruthab, maka dengan kurma, dan kalau tidak ada kurma, Beliau
menghirup (meminum) beberapa teguk air.” [HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu
Khuzaimah dengan sanad yang shahih]. Ini merupakan kesempurnaan kasih sayang
dan perhatian Beliau (Rasulullah) s.a.w. terhadap umatnya.
c. Bacaan Ketika Berbuka
Berdoa ketika berbuka termasuk dari doa-doa yang mustajab,
sebagaimana disabdakan Rasulllah s.a.w.:
ثَلاثُ
دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Ada tiga doa yang mustajab, (yaitu): doanya orang yang
berpuasa, doanya orang yang terzhalimi dan doanya para musafir”. [HR
ath-Thabarani dari Abu Hurairah].
Dan sebaiknya berdoa dengan doa:
« ذَهَبَ
الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
».
“Mudah-mudahan hilang dahaga, basah otot-otot dan mendapat
pahala, insya Allah”. (Riwayat Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)
d. Memberi Makan Kepada Orang Yang Berpuasa
Hendaknya orang yang berpuasa menambah pahala puasanya
dengan memberi makan orang yang berbuka puasa. Orang yang melakukannya akan
mendapatkan pahala yang sangat besar. Rasulullah s.a.w. bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ
لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ وَلاَ
يُنْتَقَصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ
شَيْئًا ، وَمَنْ جَهَّزَ
غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللهِ
أَوْ خَلَفَهُ فِي أَهْلِهِ كَانَ
لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الْغَازِي
وَلاَ يُنْتَقَصُ مِنْ أَجْرِ الْغَازِي
شَيْئًا
“Barangsiapa yang memberi buka puasa orang yang berpuasa,
maka dia mendapat (pahala) seperti pahalanya (orang yang berbuka itu) tanpa
mengurang sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut.. [HR Ahmad dan at
-Tirmidzi dari Zaid bin Khalid]
10. Adab Orang Yang Berpuasa
Memperlambat sahur
Mempercepat berbuka puasa.
Berdoa ketika berpuasa dan ketika berbuka.
Menahan diri dari perkara-perkara yang merusak puasa.
Bersiwak (Menggosok Gigi)
Memperbanyak berinfak dan tadarus al-Qur`an.
Bersungguh-sungguh dalam beribadah, khususnya pada sepuluh
hari terakhir.
Demikianlah beberapa hal yang berkaitan dengan ibadah puasa
yang kami sampaikan secara singkat.
9.Kaitan
Rukun Islam dan Prinsip-prinsip Akhlak
Alhamdulillah hirobbli’aalamiin, segala puji kita panjatkan
ke hadirat
Ilahi Rabbi, Penguasa Seluruh Alam. Atas rahmat dan kasih sayangNya, kita
semua bisa hadir di sini utk tolabul’ilm.
Walaupun di tengah2 berbagai kesibukan di depan komputer, tapi Allah SWT
masih memberikan waktu luang buat kita, untuk sejenak merajut ukhuwah
lewat kajian cyber ini dan mencari ilmu Allah.
InsyaAllah, pada kesempatan ini, saya akan membawakan satu tema ttg Kaitan
rukun Islam dan Prinsip-prinsip Akhlak
Tentu utk kita semua disini, sebagai muslim, sudah sangat hapal apa itu
rukun Islam Bahkan mungkin banyak jg yg bisa menjelaskan apa makna-maksud
setiap butirnya. Ada Syahadat, Sholat, Zakat, Shaum di bulan Ramadhan dan
Haji ke Baitullah Dari kelima rukun Islam itu ternyata memiliki kaitan yg
sangat erat dg Akhlak, bahkan rukun Islam adalah pedoman bagaimana seorang
muslim seharusnya ber-akhlak.
Rasulullah SAW diutus kepada kita mengemban tugas utk menyempurnakan
Akhlak
Al-Hadits : “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia” (HR.Malik)
Begitu pentingnya akhlak dalam islam seakan tidak ada ajaran agama kecuali
akhlak. Oleh karena itu akhlak menjadi landasan hidup dan pijakan dalam
berbicara , bersikap dan berprilaku, sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”(Q.S.
Al-Qalam, 68: 4)
Al-Hadist : Agama adalah akhlak yang baik (HR.Hakim)
“Kaum mukminin yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling baik
akhlaknya.” (HR. Ahmad, Al Hakim dll)
Rukun Islam sangat erat kaitannya dengan akhlak. Dua kalimat syahadat,
shalat, zakat, shaum dan haji tidak dapat dipisah-pisahkan dari prinsip
nilai akhlak. Setiap rukun itu harus berdampak positif pada perubahan
perilaku dan gaya hidup seorang muslim. Ok..kita bahas satu2 yah…
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat, menuntut kejujuran dan keikhlasan.
Mengucapkan syahadat bukan sekedar formalitas utk menjadi muslim akan
tetapi lebih jauh dan dalam adalah sbg bukti keyakinan yang kuat dan
kejujuran yang sempurna serta keikhlasan yang dalam utk menerima islam
sebagai system hidup.
Bila seorang muslim JUJUR dalam menerima syahadat ini, tidak akan terjadi
penolakan2 terhadap hukum2 yg ALlah sudah tetapkan.
Bagaimana ALlah telah menetapkan garis, mana yg dihalalkan olehNya, mana
yg diharamkan olehNya, semua jelas, dan mana juga kemudahan2 yg ditawarkan
Allah SWT agar kita makhlukNya tidak sulit dalam menjalankan ajaranNya.
Rasulullah SAW bersabda : “ Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan laa
ilaaha illallah kemudian mati dengan komitmen padanya melainkan ia masuk
syurga” ( HR.Bukhari)
“Barangsiapa yang menghadap Allah dengan dua kalimat syahadat tanpa
meragukan sedikitpun maka ia masuk syurga”(HR.Ahmad)
Inilah bukti bahwa kemurnian Syahadat bagi seorang muslim akan terealisasi
dari Akhlaknya dan baginya pahala surga yg telah dijanjikan. Ini
satu-satunya TIKET MASUK SYURGA.
Tidak Ada Tuhan SELAIN Allah dan Nabi Muhammad SAW utusan Allah.
2. Menegakkan shalat, berdampak pada mencegah kejahatan dan kemungkaran
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadmu, yaitu Al-Kitab 8Al-Qur’an) dan
dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat itu mencegah diri dari
(perbuatan-perbuata n) keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)
dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabuut, 29 :45)
mengapa masih banyak orang sholat namun tidak mampu mencegah dirinya
berbuat maksiat pada ALlah???
itu artinya, masih banyak kaum muslim yg tidak memahami hakikat shalat.
Kerapihan dan penghayatan makna shalat akan membawa seseorang berakhlak
mulia dan akan terjadi pula sebaliknya. Bila shalatnya tidak dipahami dg
baik, maka tidak akan berpengaruh apa2 pada kemuliaan akhlaknya.
Menjauhkan diri dari sifat buruk dan mensucikan diri dari semua perkataan
serta amal buruk adalah hakikat shalat
Hadits Qudsi :
“Sesungguhnya Aku menerima shalatnya seseorang yang tawadhu’ karena
keagunganKu, tidak sombong terhadap makhlukKu, tidak terus menerus
melakukan maksiat terhadapKu, menghabiskan siangnya untuk berzikir
kepadaKu, menyayangi orang miskin, ibnu sabil dan janda serta menyantuni
orang yang terkena musibah.” (HR.Al-Bazzar)
Apa yg kita lakukan bila terkena masalah??sebagai muslim, Allah SWT telah
memberikan jalan keluar..yakni dg shalat. Dengan begitu, walaupun kita
dalam kondisi di uji Allah, tetap sabar.
”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS
Al-Baqarah: 45).
3. Mengeluarkan zakat dapat menghilangkan penyakit pelit dan
mengembangkan
semangat solidaritas.
merupakan bentuk penanaman perasaan kasih dan sayang, Fungsi zakat adalah
penguat hubungan antar orang-orang yang saling mengenal, serta penyatuan
lintas strata masyarakat.
Tujuan zakat tercantum dalam Al-Qur’an Al Kariim :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu mereka
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah
Maha Mendengar dalgi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nissa: 77)
Tidak ada kata terlambat, mulai saat ini, kita lihat harta kita, apakah
masih banyak yg belum terzakati? tidak dikeluarkan sedekahnya? Maka
segeralah keluarkan, agar harta yg kita pakai utk makan keluarga, sekolah,
dll merupakan harta bersih yg telah disucikan dg zakat dan sedekah.
4. Shaum di bulan ramadhan dapat mengendalikan diri dari nafsu syahwat
yang memiliki kecenderungan negative.
Ibadah shaum ini tidak dipandang hanya sebatas larangan makan dan minum
dalam rentang waktu tertentu, tapi merupakan tahapan larangan bagi jiwa
manusia mengendalikan syahwatnya yang cenderung negative.
“Bukanlah puasa itu hanya sekedar tidak makan dan minum. Puasa itu adalah
meninggalkan ucapan yang sia-sia dan kata-kata yang jorok. Jika seseorang
mencacimu atau berbuat jahil kepadamu katakana saja,”Aku sedang puasa’”.
(HR. Ibnu Khuzaimah)
5. Menunaikan haji ke tanah suci sebagai pembentuk sikap totalitas kepada
Allah, karena dituntut jihad harta, jihad fisik, jihad waktu dan
kepasrahan diri dalam melaksanakan ritual haji yang telah ditetapkan.
Ini adalah klimaks dari pelaksanaan rukun islam lainnya. Bagaimana
totalitas kita berserah diri utk ibadah kepada Allah SWT
Haji adalah jihad harta - jihad fisik
Sebagian orang mengira bepergian ke tanah suci ibarat wisata dan jauh dari
pesan moral dan nilai luhur dari berbagai ritual ghaib didalamnya. Ini
adalah salah besar.
Allah SWT berfirman :
“Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh
rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan didalam masa mengerjakan
haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa
dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal,” (Q.S.
Al-Baqarah:197)
Rafats adalah berjima’ atau melakukan hal-hal yang mengundang timbulnya
birahi, atau berbicara tentangnya di hadapan wanita (Lihat Tafsir Ibnu
Katsir 1/236-237).
Demikianlah para muslimah sekalian, lemahnya dan bobroknya akhlak adalah
bukti kelemahan iman.
Betapa seringnya Allah mengawali kitabnya dengan “Hai orang-orang yang
beriman….” Selanjutnya Allah menyebutkan tugas yang dibebankan kepada
mereka.
Kekuatan iman terlihat dari bagaimana ia berprilaku pada tamu,
tetangganya, berkata-kata, dll.
Semoga kita tidak menjadi orang-orang yang BANGKRUT…….apa itu bangkrut?
“ Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab,”Orang
bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya dirham dan harta
benda.”Beliau bersabda,”Orang bangkrut dikalangan umatku adalah seseorang
yang datang pada hari kiamat nanti dengan shalat, zakat dan puasanya. Ia
datang pada hari itu dan sebelumya pernah mencaci di ini, menuduh si ini,
memakan harta si ini, menumpahkan darah di ini, dan memukul ini. Maka yang
ini diberi dari kebaikannya (ibadahnya) dan itu dari kebaikannya
(ibadahnya). Jika kebaikannya sudah habis sebelum melunasi.
10. Penjelasan
Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan
Penjelasan Tentang Zakat Fitrah - Zakat fitrah adalah
mengeluarkan bahan makanan pokok dengan ukuran tertentu setelah terbenamnya
matahari pada akhir bulan Ramadhan (malam 1 Syawwal) dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan .
Zakat fitrah diwajibkan ditahun kedua Hijriyah.
Dasar wajib zakat fitrah
:
عن ابن عمر أنّ
رسول الله صلّى الله
عليه وسلم فرض زكاة
الفطر من رمضان على
الناس صاعا من تمر
أو صاعا من شعير
على كلّ حرّ أو
عبد ذكر أو أنثى
من المسلمين ( رواه مسلم )
“Diriwayatkan dari Sayyidina Abdullah bin Umar, Sesungguhnya
Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan berupa satu sho’ kurma
atau satu sho’ gandum atas setiap orang muslim, merdeka atau budak, laki2
maupun perempuan“
Zakat fitrah wajib bagi setiap orang islam yang mampu dan
hidup di sebagian bulan Ramadhan serta sebagian bulan Syawwal. Artinya, orang
yang meninggal setelah masuk waktu maghrib malam lebaran (malam 1 Syawwal)
wajib baginya zakat fitrah (dikeluarkan dari harta peninggalannya). Begitu juga
bayi yang dilahirkan sesaat sebelum terbenamnya matahari di hari terakhir bulan
Ramadhan dan terus hidup sampai setelah terbenamnya matahari malam 1 Syawwal.
Tapi sebaliknya, orang yang meninggal sebelum terbenamnya
matahari di akhir bulan Ramadhan atau bayi
yang lahir setelah terbenamnya matahari di malam 1 Syawwal tidak
diwajibkan baginya zakat fitrah .
Yang dimaksud mampu yaitu, memiliki harta lebih dari
Kebutuhan makan dan pakaian untuk dirinya dan orang yang
wajib dinafkahi pada siang hari raya beserta malam
harinya (1 Syawwal dan malam 2 Syawwal) .
Hutang, meskipun belum jatuh tempo (saat membayar).
Rumah yang layak baginya dan orang yang wajib dinafkahi.
Biaya pembantu untuk istri jika dibutuhkan.
Orang yang wajib dinafkahi yaitu:
Anak yang belum baligh dan tidak memiliki harta.
Anak yang sudah baligh namun secara fisik tidak mampu
bekerja seperti lumpuh, idiot, dan sebagainya serta tidak memiliki harta.
Orang tua yang tidak mampu (mu’sir).
Istri yang sah.
Istri yang sudah ditalak roj’i (istri yang pernah dikumpuli
dan tertalak satu atau dua) dalam masa iddah.
Istri yang ditalak ba’in
(talak 3) apabila dalam keadaan hamil.
Zakat fitrah berupa makanan pokok mayoritas penduduk daerah
setempat.
Ukuran zakat fitrah 1 sho’ beras = 2,75 – 3 kg.
Urutan dalam mengeluarkan zakat fitrah ketika harta
terbatas.
Orang yang memiliki kelebihan harta seperti di atas tetapi
tidak mencukupi untuk fitrah seluruh keluarganya, maka dikeluarkan sesuai
urutan berikut :
Dirinya sendiri.
Istri.
Pembantu istri sukarela (tanpa bayaran).
Anak yang belum baligh.
Ayah yang tidak mampu.
Ibu yang tidak mampu.
Anak yang sudah baligh dan tidak mampu (secara fisik dan
materi).
Jika kelebihan harta tersebut kurang dari 1 sho’ maka tetap
wajib dikeluarkan.
Waktu mengeluarkan zakat fitrah:
1. Waktu wajib, yaitu ketika mendapati sebagian dari bulan
Ramadhan dan sebagian dari bulan Syawwal.
2. Waktu jawaz (boleh), yaitu mulai awal Ramadhan.
Dengan catatan orang yang telah menerima fitrah darinya
tetap dalam keadaan mustahiq (berhak menerima zakat) dan mukim saat waktu
wajib.
Jika saat wajib orang yang menerima fitrah dalam keadaan
kaya atau musafir maka wajib mengeluarkan kembali.
3. Waktu fadhilah (utama), yaitu setelah terbitnya fajar
hari raya (1 Syawwal) sebelum pelaksanaan shalat ied.
4. Waktu makruh, yaitu setelah pelaksaan shalat ied hingga
terbenamnya matahari 1 Syawwal, kecuali karena menunggu kerabat atau tetangga
yang berhak menerimanya.
5. Waktu haram, yaitu mengakhirkan hingga terbenamnya
matahari 1 Syawwal kecuali karena udzur seperti tidak didapatkan orang yang
berhak didaerah itu. Namun wajib menggodho’i.
Syarat sah zakat fitrah:
I. Niat.
Niat wajib dalam hati. Sunnah melafadzkannya dalam madzhab
syafi’i.
Niat untuk fitrah diri sendiri:
نَوَيْتُ
أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اْلفِطْرِ عَنْ
نَفْسِي لِلَّهِ تَعَالىَ
(Saya niat mengeluarkan zakat fitrah saya karena Allah
Ta’ala)
Niat untuk zakat fitrah orang lain:
نَوَيْتُ
أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اْلفِطْرِ عَنْ فُلاَنٍ
أَوْ فُلاَنَةْ لِلَّهِ تَعَالىَ
(saya niat mengeluarkan zakat fitrah fulan atau fulanah
karena Allah Ta’ala)
CATATAN : Anak yang sudah baligh, mampu secara fisik, tidak
wajib bagi orang tua mengeluarkan zakat fitrahnya. Oleh karena itu apabila
orang tua hendak mengeluarkan zakat fitrah anak tersebut, maka caranya :
Men-tamlik makanan pokok kepadanya (memberikan makanan pokok
untuk fitrahnya agar diniati anak tersebut).
Atau mengeluarkannya dengan seizin anak.
Cara niat zakat fitrah
a. Jika dikeluarkan sendiri, maka diniatkan ketika
menyerahkannya kepada yang berhak atau setelah memisahkan beras sebagai
fitrahnya. Apabila sudah diniatkan ketika dipisah maka tidak perlu diniatkan
kembali ketika diserahkan kepada yang berhak.
b. Jika diwakilkan, diniatkan ketika menyerahkan kepada
wakil atau memasrahkan niat kepada wakil. Apabila sudah diniatkan ketika
menyerahkan kepada wakil maka tidak wajib bagi wakil untuk niat kembali ketika
memberikan kepada yang berhak, namun lebih afdhol tetap meniatkan kembali,
tetapi jika memasrahkan niat kepada wakil maka wajib bagi wakil meniatkannya
II. Menyerahkan kepada orang yang berhak menerima zakat,
yaitu ada 8 golongan yang sudah maklum
Mustahik Zakat
Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) baik
zakat fitrah atau zakat harta, yaitu sesuai dengan firman Allah SWT :
إِنَّمَا
الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ
وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ
السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ
عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya : “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.”(QS. At-taubah : 60)
Delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai ayat di
atas adalah :
1. Orang Fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang Miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan
dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus Zakat: orang yang diberi tugas untuk
mengumpilkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan
orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan Budak: mancakup juga untuk melepaskan Muslim
yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang yang berhutang: orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang
berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan
zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Orang yang berjuang di jalan Allah (Sabilillah): Yaitu
untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufassirin ada
yang berpendapat bahwa fi sabilillah itu mancakup juga kepentingan-kepentingan
umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil) yang
bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Hal–hal yang perlu
diperhatikan:
1. Tidak sah memberikan zakat fitrah untuk masjid.
2. Panitia zakat fitrah yang dibentuk oleh masjid, pondok,
LSM, dll (bukan BAZ) bukan termasuk amil zakat karena tidak ada lisensi dari
pemerintah.
3. Fitrah yang dikeluarkan harus layak makan, tidak wajib
yang terbaik tapi bukan yang jelek.
4. Istri yang mengeluarkan fitrah dari harta suami tanpa
seizinnya untuk orang yang wajib
dizakati, hukumnya tidak sah.
5. Orang tua tidak bisa mengeluarkan fitrah anak yang sudah
baligh dan mampu kecuali dengan izin anak secara jelas.
6. Menyerahkan zakat fitrah kepada anak yang belum baligh
hukumnya tidak sah (qobd-nya), karena yang meng-qobd harus orang yang sudah
baligh.
7. Zakat fitrah harus dibagikan pada penduduk daerah dimana
ia berada ketika terbenamnya matahari malam 1 Syawal. Apabila orang yang wajib
dizakati berada di tempat yang berbeda sebaiknya diwakilkan kepada orang lain
yang tinggal di sana untuk niat dan membagi fitrahnya.
8. Bagi penyalur atau panitia zakat fitrah, hendaknya
berhati-hati dalam pembagian fitrah agar tidak kembali kepada orang yang
mengeluarkan atau yang wajib dinafkahi, dengan cara seperti memberi tanda pada
fitrah atau membagikan kepada blok lain.
9. Mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) tetap wajib
fitrah sekalipun dari hasil fitrah yang didapatkan jika dikategorikan mampu.
10. Fitrah yang diberikan kepada kyai atau guru ngaji
hukumnya TIDAK SAH jika bukan termasuk dari 8 golongan mustahiq.
11. Anak yang sudah baligh dan tidak mampu (secara materi)
sebab belajar ilmu wajib (fardlu ‘ain atau kifayah) adalah termasuk yang wajib
dinafkahi, sedangkan realita yang ada mereka libur pada saat waktu wajib zakat
fitrah. Oleh karena itu, caranya harus di-tamlikkan atau dengan seizinnya
sebagaimana di atas.
12. Ayah boleh meniatkan fitrah seluruh keluarga yang wajib
dinafkahi sekaligus. Namun banyak terjadi kesalahan, fitrah anak yang sudah
baligh dicampur dengan fitrah keluarga yang wajib dinafkahi. Yang demikian itu
tidak sah untuk fitrah anak yang sudah baligh. Oleh karena itu, ayah harus
memisah fitrah mereka untuk di-tamlikkan atau seizin mereka sebagaimana
keterangan di atas.
13. Fitrah dengan uang tidak sah menurut madzhab Syafi’i.
11.Pendalaman
Wawasan Islam
Ramadhan
akan diturunkan Lailatul Qur'an.Apabila kita bisa menangkap lailatul
Qur'an,kita tidak akan rugi.Ramadhan ini penuh rahmat dan merupakan shall
pahala.Tuhan akan mngobral ampunan dibulan ramadhan.Kalau kita melaksanakan
puasa dengan ikhlas,kita akan diampuni dosa-dosa kita.Shoma=menahan diri.Puasa
adalah menghindari makan,minum dll dari terbit matahari hingga terbenam
matahari.
Orang
berpuasa:1. Dia berbuka 2. dia akan mendapatkan pahala pada saat bertemu
Tuhannya.
Orang puasa
juga:
1.Menghindarkan
dari segala sesuatu yang keji
2.Menaati
sholat kembali agar lebih sempurna kembali
3.Melatih
diri
4.Membaca
Al-Qur'an
5.Perbanyaklah
berdzikir,sholat
12.Muamalat
Islam adalah
agama yang sempurna.Kesempurnaan islam menyangkut beberapa aspek.Keutamaan
islam yaitu masalah iman yang tidak nampak:
1.Sisi
Aqidah
2.Sisi
ibadah
sisi ibadah
menyangkut ibadah bersifat ritual.persamaan sisi Aqidah dengan sisi
ibadah,kedua-duanya tidak berubah dan hukumnya saqib karena langsung dicontoh
oleh Rosulluloh
3.Muamalat
adalah satu ruang lingkup dalam islam yang menyangkut agama islam yang mengatur
sisi kita.Ayat2 muamalat lebih besar dari pada ayat-ayat Al-Qur'an.Porsi yang
banyak dalam islam yaitu posisi interaksi.
Ciri2nya
diantaranya :1.dia tidak berubah dan menerima tuntutan zaman ekonomi Islam
merupakan sub muamalat.Wilayah muamalat dimana kita berinteraksi sesama
manusia.Allah menghalalkan jual-beli,mengharamkan unsur iba/hiba.Al-Qur'an
banyak mengatur prinsipil.
Allah
berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 282 yang artinya Apabila berhutang jangan
lupa ditulis agar tidak terjadi perselisihan
Al-Annur
yang artinya Jangan memasuki rumah orang lain sebelum diijinkan dan membaca
salam.
13.Al-Akhlak(Toleransi)
Bgaimana
kita bertoleransi sesama?Rosulluloh bersabda:"Sesungguhnya saya diutus
unuk membenarkan akhlak-akhlak mulia dan Hakekat agama ini adalah bagaimana
kita berinteraksi sesama?.
dalam
berinteraksi,kita harus memahami tabiat yang berbeda-beda.
Zaman dahulu
rumah nabi Muhammad dilempari kotoran hwa.namun,Nabi tidak marah.Suatu hari
orang yang melempari kooran tersebut(orang yahudi) jatuh sakit.Lalu rosulluloh
berkata"Saya akan menziaraih orang yahudi yang telah melempari kotoran
didepan rumah saya yang sedang sakit".
Akhlak
Rosululloh adalah Al-Qur'an.
keika kita
menghadapi musuhkita perlu menunjukkan sikap toleran.Suatu toleran mempunyai
nilai tinggi dalam peperangan.
Alangkah
Indahnya Islam:1.Memberikan maaf kepada orang atau keluarga yang telah berbuat
salah kepada kita.
Allah
bersabda kepada Abu bakar pada surat An-nur ayat 22 yang artinya Janganlah
bersumpah untuk tidak membanu orang lain,memaafkan apabila da yang salah.
Orang-orang
yang minum minuman keras akan mendapatkan hukuman menjilit.
kita harus
menghargai ,menghormati pendapat orang lain
14.Akhlak
Allah
berfirman yang artinya"Sesungguhnya engkau wahai-wahai muhammad,akhlak
muhammad bukan sekedar akhlak mulia bukan sekedar akhlak Rosul".
Sifat mulia
akan disukai orang lain.
Ada 2
kekuatan didalam manusia yaitu positif dan negatif. Kedua kekuatan/karakter ini
terus berperang.
Karakter
positif yang menang akan muncul akhlak yang terpuji dll.Apabila karakter
negatif yang menang,perbuatan akhlak yang tidak tepuji akan muncul.
Allah
berfirman yang artinya" wahai kalian manusia beriman diwajibkan untuk
menjalankan puasa.
Kata takwa
mencakup akhlak mulia:
1.Akhlak
kepada Allah SWT
2.Akhlak
kepada Ciptaan Allah SWT
Rosullulloh
pantas menjadi sauri tauladan. Orang yang paling baik adalah orang yang baik
terhadap keluarganya
15.Puasa Ramadhan
Ibnu Rojab
berkata" ada 3 sebab amal seseorang dilipat gandakan:
1. Sharoful
Haram artinya memuliakan tempat melakukannya
Rosullulloh
bersabda Umroh dibulan puasa,sama kaya ibadah haji.
2. Sharoful
Amil: Kemuliaan orang yang melakukannya
Rosullulloh
bersabda" Janganlah kalian mencaci maki saudaranya"
3. Kemuliaan
Waktu(Sharoful Zaman)
Salah
satunya yaitu bulan puasa. Ibadah sunnah dibulan puasa, pahalanya sama dengan
Ibadah wajib. Pada bulan puasa, syetan diikat dan pintu syurga dibuka.
Apa yang melebihkan
bulan ramadhan dalam riwayat Ust. Ahmad "Orang yang meninggal diatas kasur
masuk syurga".
Rosullulloh
bersabda"Ingat bahwa amal ibadah seseorang bukan jaminan masuk
syurga".Apa yang membuat masuk syurga?:
1.
Pengampunan dari Allah SWT
2. Kasih sayang
dari Allah SWT
Rahmat mulai
ada dibulan Ramadhan.
16.Memahami
Tauhid Secara Praktis
Tauhid
menurut arti bahasa yaitu Satu menjadi satu, banyak menjadi satu.sedangkan
menurut istilah tauhid artinya mengesakan Allah SWT.
Tauhid yang
dipelajari sahabat nabi zaman dahulu yaitu takwa dll.
Tauhid
dibagi menjadi 3 secara praktis:
1. Tauhid
Imani: Pembenaran dalam keesaan dan mengucapkan secara lisan.Tauhid akan
menghilangkan syirik. Allah berfirman dalam surat Yusuf" Masih dianggap
syirik,orang yang beriman kepada Allah SWT".
2. Tauhid
Yakini: Tauhid yang didapat dari keyakinan.Orang yang memiliki Tauhid ini
adalah orang yang beranggapan ilmu itu berpengaruh kepada Allah SWT.Alam ini
merupakan bukti adanya Allah SWT.
3. Tauhid
Khali:Khal adalah kedudukan seseorang seperti dipuncak yang tinggi.
Pemilik
tauhid ini biasanya didalam Al-Qur'an dinamakan
"Mukorobin".Orang-orang yang taat kepada Allah SWT adalah orang-orang
yang telah diberikan nikmat dari Allah SWT.
Titik yang
harus meningkatkan tauhid diantaranya mempelajari ilmu, Al-Qur'an dan
senantiasa berzikir.
17.Khusyu
Khusyu
didalam Al-Qur'an sebagian artinya tenang. Bukhori muslim itu yang kedua
setelah Al-Qur'an(menurut beberapa ulama).Beliau lebih suka masak,belanja
sendiri dan beliau menutup telinganya dengan kapas.Apa kaitannya?.Ketika beliau
menimbang,yang menimbang itu kenal beliau dan penjual itu menambah sedikit
tetapi imam bukhori mengembalikan tambahan itu atau mengembalikannya. Imam
Bukhori tidak mau rakus.
Orang
Khusyu: Orang-orang akan bertemu dengan Allah dan mempertanggung jawabkan
perbuatan-perbuatan didunia(dalam Al-Qur'an).Dalam Ayat yang lain maksudnya
perlu konsentrasi.Sholat itu apabila nyolong.Itu perbuatan munkar."Siapa
saja yang keluar dari lemah lembutnya dan Allah memberikan sifat lemah lembut
unttuk berinteraksi lebih baik".
Sholatlah
seperti orang yang mau mati, ingat semua perbuatan baik maupun jelek.
18.Menulis
utang dibuku utang
Segala
perintah dan larangan kita harus lakukan.Jika perbuatan larangan,kita
hindari.Apabila ada kalimat "Pinjam uangnya donk",itu berarti sudah
melakukan akad. Akad sangat penting bagi kehidupan kita. Untuk tidak terjadi
sisi negatif yaitu misalnya lupa, karena itu kita seharusnya ditulis apabila
ada yang meminjam uang kita."Allah akan menghapuskan dosanya, kecuali
utang-piutang.
Manfaat
menulis hutang:
1. Ketika
menulis ada dalam otak kita rencana untuk membayar.Dibuku utang kita,ada
uangnya untuk membayar hutang
2.
Berhubungan dengan pencurian.Surat Annisa ayat 11-12"seluruh pelaksanaan
jenazah,kewajiban pewaris wajib membayar utang orang yang meninggal itu.
Kita harus
memiliki buku utang.Rosullulloh SAW ketika ada orang mati, lalu Rosul bertanya
kepada sahabat Rosul yang akan menyolati Apakah ada utang?"sahabat Rosul
menjawab iya.Rosul SAW menganjurkan kepada kita untuk membuat dan membuka buku
utang
19.Kita Mantapkan Al-Qur'an
Mengapa Al-Qur'an diturunkan Allah Kedunia?????
1. Karena pada waktu itu, terjadi krisis Aqidah
2. Terjadinya deka desil Moral
Sebaiknya apabila menikah,melaporlah kelembaga Agama
3. Rusaknya Sistem Masyarakat
Ada 4 setelah Al-Qur'an diturunkan
1. Mengimani kebenaran Al-Qur'an
bagi umat islam kebenaran Al-Qur'an tidak bisa ditawar lagi.
2. Mengkaji Isinya dengan baik
Janganlah mengkaji isinya dengan metode yang salah.Karena
dapat menimbulkan kekeliruan.Bagaimana kembalinya kepada Al-Qur'an?
3. Mengamalkannya
Orang yang tau ilmunya tetapi tidak mengamalkannya ilmu yang
di punya tidak berarti apa-apa dan suatu saat akan hilang.Selain itu,jagalah
persaudaraan dalam hidup bermasyarakat agar mendapatkan rahmat Allah SWT
dan" Hendaklah bersedekah yang dimudahkan rezekinya dan apabila rezekinya
sulit,hendaklah tetap bersedekah"
4. Mendakwahkan Kepada Masyarakat.
Al-Qur’an
Sebagai umat muslim yang beriman kepada kitab suci Al-Qur'an,
terdapat 5 hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan Al-Qur'an, yaitu 5M.
Pertama, kita perlu memiliki Al-Qur'an. Kitab Al-Qur'an merupakan buku yang
paling banyak dimiliki oleh manusia di seluruh dunia. Kedua, membaca Al-Qur'an.
Membaca Al-Qur'an adalah awal untuk kita dapat menghafal dan melakukan M yang
ketiga, yaitu memelajari. Memelajari Al-Qur'an sangat penting karena sudah
dijelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan pedoman hidup setiap umat Muslim sehingga
segala tuntunan, ibadah, dan kewajiban serta larangan bagi umat Muslim terdapat
di dalamnya.
Setelah memelajari Al-Qur'an, setiap muslim harus mengamalkannya.
Pengamalan ini adalah cerminan seberapa besar setiap muslim memahami firman
Allah, Tuhannya. Terakhir, setelah keempat hal tadi adalah menginfakkan
Al-Qur'an sehingga isi di dalam Al-Qur'an senantiasa tersampaikan ke umat
Muslim di manapun berada.
20.Aqidah
Kata para ulama, Aqidah itu rukun Iman. Aqidah dalam
Al-Qur'an itu konstan/tidak berubah.Ada hal-hal yang konstan ada juga yang
dinamis.Aqidah:
1. Aqidah Muslim
2. Aqidah bagi seorang muslim
Aqidah untuk seorang muslim merupakan sebagai Roh
Aqidah dengan pengetahuan itu berbeda. Kemampuan untuk
menggerakan tubuh untuk membuat baik itu Aqidah. Aqidah itu sangat penting
sebagai peran apapun.Aqidah itu adalah sebuah ruh-ruh yang tidak semua orang
bisa mempunyai/memilikinya.
Sewaktu Rosullulloh hijrah ia bersembunyi digua Tsur.Abu bakar
yang menemani Rosul untuk hijrah dan bersembunyi.Di gua Tsur itu merupakan
salah satu nikmat Aqidah.
21.Akhlak dalam Islam
Secara umum dibagi2
1. Akhlak terpuji
2.Akhlak tercela
Surat Ali Imron ayat 133-134"bergegaslah menuju jalan
tuhanmu".Siapakah orang yang berakhlak??.Allah berfirman yang
artinya"orang yang berfirman,orang yang dapat memaafkan orang lain.
Kata Rosul"Tak 1 amalpun yang berat ditimbang dari pada
Akhlak mulia"
Sifat mulia dalam islam diantaranya suka memberi/dermawan
22.Ibadah
Orang yang memiliki etikap, dia memiliki Ibadah. Allah
berfirman yang artinya"Tidak aku ciptakan jin dan manusia untuk
beribadah".
Orang yang mencari nafkah itu merupakan Ibadah. Orang yang
melakukan kewajiban merupakan ibadah. Menutup Aurat,kita akan mendapat pahala.
Tidur dengan niat yang baik juga merupakan ibadah.
Kita diciptakan Allah SWT untuk beribadah. Allah SWT akan
mengadili kita diakherat.Allah SWT berfirman yang artinya:Barang siapa yang
melakukan ibadah sekecil apapun.akan dibalas dan sekecil apapun kejahatan juga
akan dibalas.
Allah menghidupkan dan mematikan kita untuk menguji siapa
yang baik diantara kita.
Rosullulloh bersabda yang artinya" Mengiringi mayat
ada3:Harta,keluarga yang ditinggal.Itu semua adalah satu-satunya yang bisa
menemani kita dialam kubur/akherat.
Apabila amal kebaikannya baik,akan selamat.
Perbanyaklah amal ibadah kita untuk bekal diAkherat.
Rosullulloh bersabda yang artinya" Memanfaatkan yang 5
waktu:Waktu muda,tua,sakit,sehat,kaya,miskin apa yang kita lakukan?".
Ibadah
4 Unsur yang ada didalam gerakan tubuh
1. Ada unsur Ibadah
2.Ada nilainya
3.Seni,gerakan
4.Akhlaqul
Disuatu nilai ada ibadahnya
Bagaimana ibadah dibulan ramadhan?
Allah berfirman yang artinya"Sesungguhnya puasa itu
amanat".Bagaimana cara menjaga puasa?
1. Menjaga pandangan yang diharamkan
Rosul pernah berkata"Sesungguhnya pandangan itu anak
panah iblis
2. Hendaklah menjaga lisan dari sesuatu yang haram misalnya
fitnah
Rosul bersabda"Sesungguhnya puasa itu perisai.Puasa
tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menajaga hati.
3. Menjaga Pendengaran kita yang diharamkan Allah SWT
Allah berfirman yang artinya" Mereka yang suka mendengar
yg jelek,mereka sama saja memakan makanan yg haram
4. Menjaga tubuh
5 Hendaklah watu berbuka tidak terlalu banyak
6. Hendaklah waktu berbuka kita cemas
Hendaklah beribadah ketika puasa dengan niat yang baik
23.Nikmat
Akan terwujud keimanan apabila Islam diakui.
Allah berfirman yg artinya"Tidaklah seorang mukmin
laki-laki maupun perempuan,apabila Allah bilang A,B dia akan melakukan.Apabila
orang munafik,dia berkata kami akan menjalankan tetapi ada embel-embelnya.
Kita harus bangga sebagai Islam karena Aqidah Islam mempunyai
kelebihan:
1. Aqidah Islam itu jelas
Agama Islam itu jelas-jelas menyembah Allah SWT
2. Aqidah Islam itu Fitrah
Allah berfirman yang artinya"Taatkala Allah mengingatkan
kita bayi Adam,Allah mengatakan saya ini Tuhanmu.........agar manusia di
akherat dia lalai dalam lalaiannya,agar manusia tidak mengatakan musyrik.
Setiap manusia dilahirkan pasti dalam keadaan fitrah.Tetapi
tida tahu kelanjutannya
3. Aqidah Islam itu tetap
4.Aqidah Islam penuh bukti.
Allah tidak menyerupai apapun.Kita harus menjaga akhlak suci.
Perbaharuilah iman dengan cara Lailahilallah.
24.Sifat lapang dada
Sifat ini melahirkan sifat-sifat yang dapat menghilangkan
dengki. Kalau bukan karena Lapang dada, kita tidak akan memaafkan kesalahn
orang lain.Dunia akan menjadi neraka,apabila tidak ada lapang dada.
Allah berfirman yang artinya"Wahai Tuhan kami,ampunilah
dosa-dosa kami maupun saudara-saudara kami.Kalau ada rasa dengki dalam diri
kita,akan timbul kebencian.
Sifat lapang dada berkaitan dengan pemaaf.
Allah berfirman yang artinya"Dan org-org senantiasa
menahan emosi,memaafkan dll.
Buah sifat lapang dada:
1.Syurga Allah
2.Ketenangan Hati
HAl-hal yang menghalangi:
1.Godaan Syetan
2.Hati yang lalai
3.Perbedaan
4.Persaingan yang tidak sehat
Janganlah menasehati orang didepan orang ramai.
Tips Lapang dada:
1. Banyak berdoa
2.Hindarkan hati yang lalai
3. Berbaik sangkalah kepada org
4. Sabar
5.Pemaaf
25.Hikmah
Hikmah dari ujian/cobaan:
1. Seorang mukmin untuk dewasa
Macam-macam Ujian:
1.Ujian dari sisi keluarga dan anak
hendaknya jangan menganggap anak seperti pembantu.Rosul sejak
kecil ditinggal ayahnya umur 2thn,6 thn ibunya meninggal lalu diasuh pamannya
dst kisah ini disebut tahun kesedihan
2. Ujian dari siksa musuh
3. Ujian dari penyakit
4. Ujian dalam bentuk harta(jabatan dll)
Contoh konkrit:Fir'aun
yang dikatakan fir'aun waktu tenggelam dilaut merah kalau
tidak salah saya tidak menyembah Tuhan
Salah satu trik menghadapi Ujian diantaranya meningkatkan
hubungan vertikal kepada Allah.
Hikmah menahan lapar
Dalam surat Asy-Syams Allah menyebutkan manusia, ciptaannya,
dengan sebutan nafs. Nafs dapat diartikan sebagai jiwa. Maka pada Bulan
Ramadhan ini yang dilatih adalah jiwa, bukan raga. Ibadah puasa mengukuhkan
sebagaimana besar takwa kita kepada Allah. Puasa yang dilakukan karena adanya
iman kepada Allah akan meningkatkan kekokohan jiwa kita sebagai hamba-Nya.
Belum lagi, di saat malam di mana seharusnya kita sudah bisa menikmati makanan
kesukaan kita, bersantai-santai, dan beristirahat, justru terdapat anjuran
sholat tarawih dan sebagainya.
26.Mu’amalah
Islam itu adalah agama yang sempurna. Islam mengatur keimanan
dan perilaku. Perilaku kita bisa juga berbeda-berda.
Persamaan antara sisi
ibadah dan akidah tidak akan berubah sampai akhir zaman.
Sebenarnya posisi
Mu`amalah ini tidak jauh berbeda dengan akhlaq...
Kita harus hidup
dengan orang yang berbeda-beda dengan kita...
Di dalam Al-Qur`an
terdapat benyak sekali ayat-ayat tenyang Mu`amalah...
Memberikan sesuatu
seperti memberikan motifasi-motifasi yang tidak halal itu tidak boleh...
Dalam surat Al-BaQarah
terdapat ayat bagaimana tertibnya ISLAM...
Allah SWT mengatakan
dalam ayat lainjika kita akan masuk kerumah orang janganlah kita lupa
mengucapkan salam dan permisi. Dan kita masuk ke dalam rumah orang tetapi tidak
terdapat orang di dalamnya janganlah kita masuk.
Dan jika kita sudah
diusir oleh tuan rumah pergilah dengan ikhlas...
SEMOGA BERMANFAAT YA UNTUK PENGETAHUAN MAUPUN TUGAS CERAMAH KALIAN DISEKOLAH.
Karena ini adalah postingan saya sewaktu smp 2013 . dan saya sekarang sudah bekerja dan alhamdullilah postingannya sudah saya rapihkan .
salam. LiviaAL
ig:Liviaayu1